all is well, or will be well?

Jumat, 05 September 2014

Rindu = Jarak

Aku bingung harus mulai darimana......
Dari sekian banyak manusia di dunia ini, kenapa aku dan kamu yang harus di takdirkan bertemu?
Bukankah banyak pria yang lebih dari kamu di belahan berjuta-juta bumi ini?
Bahkan sampai sekarang aku tidak pernah menemukan alasan yang tepat kenapa aku bisa memilihmu, dan kamu? bukankah banyak perempuan yang lebih cantik dan lebih pintar dariku? 

Aku juga bingung kenapa kita bisa bertahan sejauh ini.
Dulu, tidak pernah ada sedikitpun di pikiranku untuk menjalani hidup denganmu, tidak pernah.
But now?

kita bisa sejauh ini?
Entahlah, aku bisa merasakan perasaan yang lebih baik ketika aku bersamamu, menjalani hari-hari yang aku pikir dulu "tidak begitu penting" menjadi "sangat penting"

aku sangat mencintaimu, sangat.

aku yang sudah terbiasa menjalani hal apapun denganmu, melakukan hal bodoh bersamamu, streaming lagu-lagu favorit kita berdua, dan kamu berkata "dengerin the beatles - hey jude deh bel" "oh iyaa aku tau itu" "tau apa? aku kira kamu taunya taylor doang haha" ........ 
hampir setiap minggu kita mengunjungi toko buku, ya kita hanya duduk, kamu membacakan dan aku seperti good listener yang duduk disampingmu sambil mendegar kau membacakan sesuatu, dan kadang kita memilih buku-buku humoris yang membuat kita tertawa lepas saat membacanya, aku juga selalu melihat trailer film baru setiap minggu dan selalu tidak pernah telat ke bioskop hanya untuk menonton film favorit kita, dan kamu selalu berkata "siang ini kita mau makan dimana?" "terserah kamu" dan kamu menjawab dengan tersenyum sambil menatap "besok-besok aku buat tempat makan yg namanya "terserah" deh hahaha" dan hampir setiap aku marah, kamu selalu tiba-tiba ada di luar rumah membawakan ice cream favorit aku. yeah....dia tau apapun kesukaanku.

Aku hanya rindu....




kita punya cita-cita, punya impian.
dia lulus polisi, aku bangga bukan main setelah mendengarnya lulus, dia akan punya jabatan dan aku rasa dia cukup hebat bisa maju selangkah untuk menggapai cita-citanya, dia adalah laki-laki berdarah taurus, dia akan berusaha sepahit apapun usaha itu kalau dia benar-benar menginginkannya, kadang memang dia keras kepala, kontradiktif,  emosi yang tidak pernah bisa di kontrol jika kesal dengan orang lain, really realistic, tidak pernah bisa romantis, but he's humorous, and that's the reason why i love him so much.






 

Pait memang, ketika mendegarnya harus pendidikan selama 7 bulan diluar pulau, aku sudah tidak peduli apapun ketika mendegar aku akan jauh dengannya, aku hanya bisa menangis, bagaimana bisa aku melewati hari-hari itu tanpa komunikasi? bukankan komitmen dari sebuah hubungan hanya  komunikasi dan kepercayaan? iya kan? bagaimana bisa? tanpa berkomunikasi? selama 2 bulan lebih?

Dan setiap malam aku tidak pernah bisa lepas dengan kerinduan yang kian menyelimuti dan menghampiri, begitu sesak sampai aku sulit bernafas ketika aku menangis, menjalani hari-hariku sendiri, tanpanya.


Dari sekian banyak manusia di dunia ini kenapa harus denganmu aku dipertemukan?
Seseorang yang tak pernah bisa ku lihat setiap hari lagi, bahkan seseorang yang benar-benar sudah jauh berjuta-juta mil dariku, somehow jarak membuat kita banyak belajar bagaimana menghargai pertemuan, waktu dan komunikasi, jarak membuat segalanya semakin manis, setidaknya kita berada dibawah satu langit yang sama bukan?