Denanti Bella Artiani
1SA01
12614672
Tugas Kepariwisataan.
PENGERTIAN KEPARIWISATAAN
Banyak di antara kita yang masih belum
faham berbagai istilah kepariwisataan yang acapkali kita jumpai sehari-hari,
merupakan hal yang menimbulkan pengertian yang “kisruh”. Salah satu istilah yang digunakan
secara “resmi” sebagai nama sebuah kementerian, yaitu Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata yang berwenang menangani “kebudayaan” dan “kepariwisataan“,
tidak menggunakan istilah “kepariwisataan” melainkan “pariwisata“, berbeda
halnya dengan istilah “kebudayaan” yang digunakannya secara berdampingan. Sementara
itu Undang-undang no. 10/Th 2009 (UU no.10/2009) disebutnya sebagai
Undang-undang tentang “Kepariwisataan”. Di samping itu, kita sering mendengar
dan membaca adanya istilah “obyek wisata” dan “atraksi wisata“. Oleh karena itu tidaklah
heran jika banyak pihak yang mempertanyakan akan perbedaan antara wisata,
pariwisata dan kepariwisataan. Atas dasar apa pilihan istilah wisata,
pariwisata dan kepariwisataan itu digunakan?
Dengan diundangkannya UU no.10/2009 tentang Kepariwisataan, diharapkan penggunaan istilah-istilah itu dilakukan lebih tertib sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa sehingga tidak lagi menimbulkan pengertian yang membingungkan. Di dalam BAB I Ketentuan Umum UU no.10/2009 ditetapkan berbagai ketentuan yang terkait dengan kepariwisataan, di antaranya sebagai berikut.
Pengertian Kepariwisataan
Pengertian dan Definisi Pariwisata Istilah pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yang
terdiri dari 2 kata, yaitu kata “Pari” berarti berkeliling atau bersama dan
kata “wisata” berarti perjalanan. Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan
pada ketentuan WATA (World Association of Travel Agent = Perhimpunan Agen
Perjalanan Sedunia), wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari tiga
hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan
acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik didalam maupun
diluar negeri.
· 1. Menurut
A.J. Burkart dan S. Medik (1987) Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan
dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka
biasanya hidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di
tempat-tempat tujuan itu.
· 2.
Menurut
Hunziger dan krapf dari swiss dalam Grundriss Der Allgemeinen
Femderverkehrslehre menyatakan pariwisata adalah keseluruhan jaringan dan
gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing disuatu tempat
dengan syarat orang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan yang penting
(Major Activity) yang memberi keuntungan yang bersifat permanen maupun
sementara.
3. Menurut
Prof. Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (1994, 116.) Pariwisata adalah
suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan
secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau
diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara
waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang
dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.
Jadi pengertian pariwisata adalah perjalanan keliling dari suatu tempat ke
tempat lain. Kepariwisataan adalah merupakan kegiatan jasa yang memanfaatkan
kekayaan alam dan lingkungan hidup yang kasih seperti hasil budaya peninggalan
sejarah, pemandangan alam yang indah dan iklim yang nyaman.
Sumber : http://tha1903.blogspot.com/2010/09/pengertian-pariwisata.html
Sumber : http://tha1903.blogspot.com/2010/09/pengertian-pariwisata.html
- WISATA : adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu tertentu;
- WISATAWAN : adalah orang yang melakukan wisata;
- PARIWISATA : adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah;
- KEPARIWISATAAN : adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.
Pengertian Istilah
Kata ‘pariwisata’ telah berhasil dipopulerkan, pada mulanya
diperkenalkan oleh Menteri PDPTP (Perhubungan, Pos, Telekomunikasi &
Pariwisata), pada waktu itu Let.Jen. Djatikusumo, dalam kesempatan Musyawarah Nasional Tourisme II di Tretes, Jawa Timur, pada tahun 1958.
Diperkenalkannya istilah ‘pariwisata’ dimaksudkan sebagai pengganti ‘tourisme’ (Belanda, Perancis) atau ‘tourism’ (Inggris).
Bila diuraikan menurut arti-katanya, maka ‘pariwisata’ yang berasalkan kata ‘pari’ dan ‘wisata’ dari bahasa Sansekerta, akan berarti sebagai berikut:
Pari = seringkali, berulangkali/berkali-kali; dapat juga berarti ‘umum’ (bandingkan dengan: sidang ‘paripurna’ = sidang umum & lengkap, – umum masalahnya yang dibicarakan dan lengkap anggotanya yang hadir -, bermakna sama dengan “sidang pleno, plenary session/meeting”);
Diperkenalkannya istilah ‘pariwisata’ dimaksudkan sebagai pengganti ‘tourisme’ (Belanda, Perancis) atau ‘tourism’ (Inggris).
Bila diuraikan menurut arti-katanya, maka ‘pariwisata’ yang berasalkan kata ‘pari’ dan ‘wisata’ dari bahasa Sansekerta, akan berarti sebagai berikut:
Pari = seringkali, berulangkali/berkali-kali; dapat juga berarti ‘umum’ (bandingkan dengan: sidang ‘paripurna’ = sidang umum & lengkap, – umum masalahnya yang dibicarakan dan lengkap anggotanya yang hadir -, bermakna sama dengan “sidang pleno, plenary session/meeting”);
Wisata = pergi (to go, kata kerja), bepergian (to travel, kata
kerja); dapat juga berarti ‘perjalanan’ (travel, kata benda);
Pariwisata = beberapa perjalanan yang dilakukan secara bersambung/ berantai dari satu tempat ke tempat berikutnya dan diakhiri di tempat keberangkatan (=tour, perjalanan keliling);
Sebagaimana lazim dalam bahasa Indonesia, pembubuhan awalan ‘ke-’ dan akhiran ‘-an’ memberikan arti yang lebih luas kepada asal katanya, seperti ‘seni’ menjadi ‘kesenian’, ‘budaya’ menjadi ‘kebudayaan’. Dalam bahasa Belanda dan Inggris, masing-masing membubuhkan akhiran ‘-isme’ dan ‘-ism’, seperti ‘hinduism’, ‘budhism’.
Maka atas dasar faham tersebut, ‘tourisme’ atau ‘tourism’ sebetulnya lebih tepat digantikan dengan ‘kepariwisataan’;
Secara ringkas dapatlah tersusun beberapa istilah seperti berikut:
Pariwisata = beberapa perjalanan yang dilakukan secara bersambung/ berantai dari satu tempat ke tempat berikutnya dan diakhiri di tempat keberangkatan (=tour, perjalanan keliling);
Sebagaimana lazim dalam bahasa Indonesia, pembubuhan awalan ‘ke-’ dan akhiran ‘-an’ memberikan arti yang lebih luas kepada asal katanya, seperti ‘seni’ menjadi ‘kesenian’, ‘budaya’ menjadi ‘kebudayaan’. Dalam bahasa Belanda dan Inggris, masing-masing membubuhkan akhiran ‘-isme’ dan ‘-ism’, seperti ‘hinduism’, ‘budhism’.
Maka atas dasar faham tersebut, ‘tourisme’ atau ‘tourism’ sebetulnya lebih tepat digantikan dengan ‘kepariwisataan’;
Secara ringkas dapatlah tersusun beberapa istilah seperti berikut:
- Wisata = bepergian (to travel); perjalanan (travel);
- Wisatawan = orang yang bepergian (traveler);
- Para Wisatawan = wisatawan-wisatawan, orang-orang yang bepergian (travelers);
- Pariwisata = perjalanan keliling (tour);
- Kepariwisataan = hal-hal yang menyangkut, – terkait dengan -, pariwisata (tourism);
- Pariwisatawan = orang yang melakukan perjalanan keliling (tourist);
- Para Pariwisatawan = pariwisatawan-pariwisatawan, orang-orang yang melakukan perjalanan keliling (tourists);
Pada prakteknya penggunaan istilah-istilah tersebut seringkali
dikacaukan satu dengan lainnya, seperti seringkali kata ‘pariwisata’
digunakan sebagai sinonim dari ‘kepariwisataan’. Demikian pula kata ‘wisatawan’
acapkali digunakan sebagai sinonim dari ‘pariwisatawan’ atau tourist,
bahkan tidak jarang digunakan pula sebagai sinonim dari ‘pengunjung’
atau visitor.
Pengertian ilmiah
Pengertian ilmiah di sini adalah pengertian yang
dinyatakan dalam bentuk definisi, yang dapat memberikan jawaban atas
pertanyaan “Apa sebenarnya kepariwisataan itu?”
Dari sekian banyak definisi, dapat diambil kesimpulan bahwa di dalam pengertian ‘kepariwisataan’ terkandung adanya tiga fikiran dasar mengenai:
Dari sekian banyak definisi, dapat diambil kesimpulan bahwa di dalam pengertian ‘kepariwisataan’ terkandung adanya tiga fikiran dasar mengenai:
- Adanya ‘gerak’, – perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya;
- Adanya ‘jeda’, – perhentian untuk sementara waktu (bukan untuk menetap), daripada orang-orang yang bergerak tersebut, di satu atau beberapa tempat yang bukan tempat tinggalnya;
- Persinggahan dan/atau kunjungan tersebut tidak untuk mencari nafkah.
Sebelum penulis mengklasifikasikan jenis-jenis Pariwisata. Terlebih dahulu,
penulis akan menjelaskan bahwasannya jenis-jenis Pariwisata yang akan dijabarkan
oleh penulis berkaitan dengan persamaan antara jenis-jenis Pariwisata tersebut
dengan tujuan atau motivasi seseorang atau wisatawan melakukan perjalanan wisata
tersebut. Dimana, tujuan seseorang melakukan perjalananan wisata tersebut berkaitan
dengan jenis-jenis Pariwisata yang akan dibahas oleh penulis.
Dengan demikian, penulis mengambil sebuah contoh yang mengandung jenisjenis
Pariwisata dalam sebuah “Konferensi Roma : Purpose To Visit” yang
diselenggarakan pada tahun 1963, yang berisi tentang :
1. Holiday (Bersifat Langsung)
Dimana seorang turis/wisatawan melakukan perjalanan wisata pasti dengan
tujuan utama yaitu berlibur untuk menikmati Objek Daerah Tujuan Wisata
yang dikunjungi untuk melepas kepenatan dari rutinitas yang dijalani.
2. Visited Tired Of Relativities (No.2 dan seterusnya bersifat Tidak Langsung)
Dimana seseorang yang ada keperluan untuk mengunjungi keluarganya yang
sedang sakit atau melepas kerinduan dengan keluarganya tersebut. Maka,
setelah itu barulah seseorang tersebut melakukan perjalanan wisata.
3. Buisness (Bisnis) Dimana seseorang mengunjungi daerah/Negara lain dengan 1 sampai 2 hari
untuk urusan pekerjaan bisnis dengan kleinnya. Setelah pekerjaannya selesai
maka dia akan melakukan perjalanan wisata di daerah yang dikunjunginya.
Universitas Sumatera Utara
25
4. MICE (Meeting Intencive Convention Exadition)
Dimana beberapa orang pengusaha-pengusaha berkumpul di satu daerah
wisata untuk melakukan meeting project. Setelah urusan mereka selesai, maka
mereka akan berwisata di daerah wisata tersebut.
5. Healthy (Kesehatan)
Dimana seseorang yang mengalami sakit akan berobat di daerah/Negara lain
yang memang telah direkomendasi dari Negara/daerah asal. Setelah
melakukan pengobatan dan perawatan, maka dia bisa melakukan perjalanan
wisata di Negara/daerah yang dikunjunginya.
6. Sport (Olahraga)
Dimana seseorang mengikuti sebuah kegiatan turnamen perlombaan bidang
olahraga di Negara lain yang menjadi tuan rumah dari ajang pelombaan
tersebut. Setelah perlombaan itu selesai, maka dia berkesempatan untuk
berwisata di daerah/Negara yang dikunjunginya.
Universitas Sumatera Utara
26
7. Ziarah
Dimana seseorang melakukan ibadah atau berziarah ke makam orang yang
berpengaruh di kepercayaannya. Setelah dia melakukan ibadah dan ziarah
tersebut, dia akan melanjutkan dengan kegiatan berwisata di daerah yang
dikunjunginya.
8. Studi (Sekolah)
Dimana seseorang yang mendapat beasiswa atau yang memang ingin
melanjutkan kuliah atau sekolah di Negara lain. Maka, meraka akan menetap
untuk beberapa tahun. Dan juga mereka bisa menikmati Objek Daerah Tujuan
Wisata tempat mereka kuliah atau sekolah.
Wisata alam
Indonesia memiliki kawasan terumbu karang terkaya di dunia dengan lebih dari 18% terumbu karang dunia, serta lebih dari 3.000 spesies ikan, 590 jenis karang batu, 2.500 jenis moluska, dan 1.500 jenis udang-udangan.Kekayaan biota laut tersebut menciptakan sekitar 600 titik selam yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.Raja Ampat di Provinsi Papua Barat adalah taman laut terbesar di Indonesia yang memiliki beraneka ragam biota laut dan dikenal sebagai lokasi selam scuba yang baik karena memiliki daya pandang yang mencapai hingga 30 meter pada siang hari. Hasil riset lembaga Konservasi Internasional pada tahun 2001 dan 2002 menemukan setidaknya 1.300 spesies ikan, 600 jenis terumbu karang dan 700 jenis kerang di kawasan Raja Ampat.Bunaken yang terletak di Sulawesi Utara memiliki 25 titik selam dengan kedalaman hingga 1.556 meter.Hampir 70% spesies ikan di Pasifik Barat dapat ditemukan di Taman Nasional ini. Terumbu karang di taman nasional ini disebut tujuh kali lebih bervariasi dibandingkan dengan Hawaii. Beberapa lokasi lain yang terkenal untuk penyelaman antara lain: Wakatobi, Nusa Penida, Karimunjawa, Derawan dan Kepulauan Seribu.
Ngarai Sianok di kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Terdapat 50 taman nasional di Indonesia, 6 di antaranya termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.Taman Nasional Lorentz di Papua memiliki sekitar 42 spesies mamalia yang sebagian besar hewan langka. Mamalia yang ada di kawasan ini antara lain: kangguru pohon, landak irian, tikus air, walabi, dan kuskus. Taman nasional ini memiliki lebih dari 1.000 spesies ikan, di antaranya adalah ikan koloso. Di taman ini terdapat salju abadi yang berada di puncak Gunung Jayawijaya.Taman Nasional Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang dikenal karena hewan Badak jawa bercula satu yang populasinya semakin menipis. Pengamatan satwa endemikkomodo serta satwa lainnya seperti rusa, babi hutan dan burung dapat dilakukan di Taman Nasional Komodo.Taman Nasional Kelimutuyang berada di Flores memiliki danau kawah dengan tiga warna yang berbeda.
Keanekaragaman flora dan fauna yang ada di seluruh nusantara menjadikan Indonesia cocok untuk pengembangan agrowisata. Kebun Raya Bogor yang terletak di Bogor merupakan
lokasi agrowisata populer yang telah berdiri sejak abad 19 dan
merupakan yang tertua di Asia dengan koleksi tumbuhan tropis terlengkap
di dunia.Hingga
Maret 2010, Kebun Raya Bogor memiliki koleksi 3.397 spesies jenis
koleksi umum, 550 spesies tumbuhan anggrek, serta 350 tumbuhan
non-anggrek yang berada di rumah kaca. Taman Wisata Mekarsarimerupakan taman buah tropis terbesar dan terlengkap di dunia. Koleksi taman ini mencapai 100.000 tanaman buah yang terdiri dari 78 famili, 400 spesies, dan 1.438 varietas.
Wisata belanja
Wisata belanja di Indonesia dibagi menjadi dua jenis: pusat perbelanjaan tradisional dengan proses tawar-menawar antara pembeli dan penjual dan pusat perbelanjaan modern. Pasar tradisional umumnya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang berlokasi dalam satu gedung atau jalan tertentu. Beberapa daerah dengan relief sungai-sungai panjang memiliki pasar terapung seperti Pasar Terapung Muara Kuin di Sungai Barito, Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Banjar, namun adapula yang khusus menjual barang - barang seni atau benda khas setempat seperti Pasar Sukawati di Gianyar yang menjual berbagai kerajinan tangan dan barang seni khas Bali, Pasar Klewer di Solo yang menjual kain - kain batik,Kotagede dengan hasil kerajinan perak,dan kawasan Malioboro di Yogyakarta yang menjajakan kerajinan khas Yogya.
Pusat perbelanjaan modern dapat ditemukan di kota-kota metropolitan terutama yang terletak di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang. Kebanyakan pusat perbelanjaan modern dapat ditemukan di kota Jakarta yang memiliki lebih dari 170 pusat perbelanjaan. Jakarta merupakan kota dengan jumlah pusat perbelanjaan terbanyak di dunia. Pusat perbelanjaan tertua yang pernah dibangun di Jakarta yaitu Pasar Baru yang dibangun pada tahun 1820. Pusat perbelanjaan di Jakarta, Semarang, dan Surabaya umumnya mengadakan diskon besar pada masa ulang tahun kota untuk meningkatkan daya tarik wisata belanja. Jakarta secara rutin mengadakan pesta diskon Festival Jakarta Great Sale, Semarang dengan nama Semarang Great Sale, sementara Surabaya mengadakan Surabaya Shopping Festival.
Wisata budaya
Beberapa tahun belakangan ini beberapa kota di Pulau Jawa mulai mengembangkan konsep karnaval fesyen. Jember Fashion Carnaval secara rutin diadakan sejak tahun 2001 di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval fesyen lainnya namun memfokuskan tema pada batik adalah Karnaval Batik Solo yang pertama kali diadakan pada tahun 2008. Selain karnaval fesyen, adapula karnaval yang diadakan untuk memperingati hari jadi kota seperti yang diadakan di kota Yogyakarta dengan nama Jogja Java Carnaval dan di kota Jakarta dengan nama Jak Karnaval yang diadakan secara rutin setiap bulan Juni.
Sejarah kebudayaan Indonesia dari zaman prasejarah hingga periode kemerdekaan dapat ditemukan di seluruh museum yang ada di Indonesia. Total jumlah museum di Indonesia berjumlah 80 museum yang tersebar dari Aceh hingga Maluku.
Wisata keagamaan
Sejarah mencatat bahwa agama Hindu dan Buddha pernah masuk dan memengaruhi kehidupan spiritual di Indonesia dengan adanya peninggalan sejarah seperti candi dan prasasti di beberapa lokasi. Jejak-jejak peninggalan agama Buddha yang terbesar adalah Candi Borobudur yang terletak di Magelang dan merupakan candi Buddha terbesar di dunia dan masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1991. Pada abad ke-13 hingga ke-16 Islam masuk ke nusantara menggantikan era kerajaan Hindu-Buddha. Pada masa ini, banyak ditemukan masjid yang merupakan akulturasi kebudayaan antara Hindu-Buddha-Jawa dengan agama Islam seperti terlihat pada Masjid Agung Demak dan Masjid Menara Kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar