1. Karimun Jawa
Kepulauan Karimunjawa adalah salah satu dari tempat itu, ada beberapa “kelemahan” yang dimilikinya, yang membuat trip ke sana –mulai dari di perjalanan sampai pada saat kita di lokasi— masuk dalam kategori “agak menyusahkan”. Tetapipay-off-nya pun tidak main-main. Ragam pemandangan pulau-pulaunya lebih kaya dari Pulau Seribu. Koleksi terumbu karangnya juga tidak kalah menarik, ada 51 genus terumbu karang di Karimunjawa yang siap memukaumu.
Sekarang, bagi kamu yang belum pernah ke Karimunjawa, Valadoo akan membeberkan plus-minus perjalanan ke sana. Setelah itu, silakan menjadi juri bagi dirimu sendiri untuk memutuskan, is it worth it?
Kekurangan Wisata Karimunjawa
1. Perjalanan yang jauh ke Karimunjawa
Momok terbesar bagi travellers yang ingin menjejakkan kaki di Karimunjawa adalah waktu tempuhnya. Untuk kamu yang mau menghemat dan (sebagai gambaran) naik bus dari Jakarta, maka perjalanan dimulai dengan 12 jam lebih duduk di bus Jakarta-Semarang atau Jakarta-Jepara, walau sebagian besar bisa dilalui dengan tidur jika berangkat malam. Lalu kita harus ke pelabuhan Tanjung Emas, Semarang atau pelabuhan Kartini, Jepara untuk naik perahu. Perjalanan naik ferry atau speedboat ini memakan waktu 3 sampai 6 jam tergantung dari apa jenis perahunya dan titik keberangkatannya (dari Semarang lebih cepat).
2. Keberangkatan perahu ke Karimunjawa yang dapat terkendala cuaca
Sebagai permulaan, tidak ada pelayanan harian perahu dari dan ke kepulauan Karimunjawa. Dalam seminggu, hanya ada dua jadwal pelayaran ferry (jadwal bisa dilihat di bawah). Konsekuensinya, jika kita ketinggalan kapal di satu keberangkatan, maka kita baru bisa berangkat 3-4 hari setelahnya –Tips: lebih baik beli tiket kapalnya jauh-jauh hari sebelumnya, dan disarankan untuk membeli paket wisata Karimunjawa yang sudah mengatur hal ini juga. Hal ini diperburuk dengan bergantungnya jadwal keberangkatan perahu pada kondisi cuaca. Jika kira-kira akan hujan, maka kepala pelabuhan tidak akan memberi izin bagi kapal untuk berangkat. Penundaannya bisa dari beberapa menit sampai lebih dari satu hari. Maka, kita harus merencanakan perjalanan dengan baik, termasuk membuat rencana jika kita terhalang untuk pulang.
3. Pasokan listrik Karimunjawa yang terbatas
Mari diingat kembali bahwa kepulauan Karimunjawa terpisah dari mainland oleh laut. Sehingga, pasokan listrik disuplai dari generator yang menggunakan tenaga solar. Karena terbatas, maka listrik di pulau ini dinyalakan hanya dari jam 6 sore sampai 6 pagi. Jadi, tidak ada tuh yang namanya nonton TV atau nge-chargehandphone di siang hari, kecuali jika resort yang kamu tinggali punya generator sendiri. Agak menyusahkan, memang, bagi mereka yang sudah sangat tergantung pada teknologi. Solusinya sih mudah, banyak-banyakin jalan-jalan melihat laut saja sebelum waktu listrik dihidupkan.
4. Pulau tempat menginap yang kecil
Kebanyakan orang menginap di pulau Karimunjawa saat ke kepulauan ini. Luas pulau ini hanya 2.700 hektare, dapat dikelilingi hanya dalam waktu 2 jam dengan menyewa motor. Ditambah dengan pulau di sebelahnya (pulau Kemujan, 1.400 hektare) yang dipisahkan oleh selat selebar tiga meter, hanya dalam waktu satu hari pulau tempat kita menginap ini bisa kita kelilingi. Sedangkan untuk menyewa perahu untuk jalan-jalan ke pulau lain, kita harus mengeluarkan biaya antara Rp. 300.000- Rp. 500.000 /perahu dan tidak ada ATM di pulau ini. Jadi, pastikan plan kamu dan cadangan dana selama di kep. Karimunjawa sudah baik daripada kamu akhirnya terkatung-katung di pulau kecil ini.
Keunggulan Wisata Karimunjawa
1. Ratusan ikan di pulau Menjangan Kecil
Yang pasti, warna-warni ikan-ikan yang hidup di sekitar pulau Menjangan Kecil jauh mengalahkan ikan-ikan yang ada di spot snorkelling di Nusa Dua, Bali. Jika di Nusa Dua kita harus ikut seawalker untuk bisa main yang puas dengan ikan, di pulau Menjangan Kecil kita cukup berenang di permukaan air atau naik glass-bottom boatuntuk disajikan pemandangan berkelompok-kelompok ikan damselfish yang hitam-putih, butterfly yang pipih kuning, angel yang kepalanya biru tapi buntutnya kuning, parrot yang berwarna dasar biru dengan totol-totol kuning atau abu-abu metalik, puffer yang bisa menggelembung kalau ketakutan dan lain-lain.
Diving site lain yang punya koleksi ikan yang menakjubkan: Taka Menyawakan.
2. Berenang bersama hiu di pulau Menjangan Besar
Di pulau Menjangan Besar terdapat penangkaran hiu, penyu dan barracuda. Hebatnya, jika di penangkaran di kepulauan Seribu, kita tidak diperbolehkan masuk, di Karimunjawa kita boleh berenang bersama hiu dan penyu-nya (sebaiknya tidak masuk ke kolam barracuda, karena ikan ini cukup ganas). Untuk kamu yang ingin berenang dengan hiu, pastikan tidak ada luka terbuka di tubuhmu. Jika tidak mencium bau darah, hiu-hiu kecil ini cuek saja saat melihatmu kok. Oh ya, jika kamu masuk ke kolam penyu, harap jangan menyiksa binatang lembut itu dengan mengangkatnya keluar dari air, ya.
3. Terumbu karang di pulau Cemara Besar & pulau Cemara Kecil
Pulau Cemara Besar adalah pulau yang dilindungi. Apa artinya ini? Artinya, pemandangan alamnya sangat terjaga dan masih perawan. Kamu juga harus ikut andil menjaganya, ya.
Apa saja yang bisa kita temui di pulau Cemara Besar? Yang pertama adalah hamparan pasir putih yang luas. Sebagian pasir ini terrendam air sehingga seakan-akan membentuk kolam renang dangkal beralaskan pasir. Cocok sekali untuk berenang. Makin ke tengah, permukaan air yang jernih berubah menjadi hijau, menandakan dalamnya air yang makin menjorok. Di sini, soft-coral dan hard-coralmenyambut kedatangan kita. Karena terletak dekat dari pantai, maka untuk menikmati terumbu karang di pulau Cemara Besar, kita cukup menggunakan alatsnorkel yang bisa disewa dengan harga Rp. 40.000-an. Di tengah pulau Cemara Besar terdapat rimbunan hutan cemara, tetapi kita tak boleh memasukinya karena dilindungi..
4. Sunset di Tanjung Gelam
Pulau Tanjung Gelam terletak di bagian paling barat kepulauan Karimunjawa. Jika melihat terus ke barat, maka pemandangannya adalah laut yang tak terbatas. Jika kita memutuskan untuk menghabiskan hari di sini, maka kita akan melihat matahari yang seakan-akan “tenggelam” ke dalam laut. Warna langit yang oranye pada saat-saat ini membuat kita tak ingin meninggalkan Karimunjawa.
5. Pulau pasir di tengah laut Karimunjawa (pulau Gosong)
Ingin mendapatkan foto dengan tema “terdampar di pulau tak berpenghuni”? Pergi saja ke pulau Gosong. Pulau ini hanya berbentuk sejumput pasir putih yang dikelilingi oleh air. Walau luasnya hanya 8 x 5 meter, pulau unik ini cukup digemari. Kita seakan-akan sedang berdiri di “middle of nowhere”. Konon, pulau Gosong mendapatkan namanya karena jika kamu berjemur di sana akan segera gosong, soalnya tidak ada pohon sebagai peneduh.
Sumber : http://jelajah.valadoo.com/activities/adventure/what-to-expect-in-karimunjawa
Pulau Merah, Banyuwangi, Wisata Pantai.
Mendengar nama pulau Merah, memang masih asing di telinga. Lokasi pulau Merah terletak di desa Sumberagung, kecamatan Pesanggaran, kabupaten Banyuwangi. Pulau Merah terletak pada titik koordinat 8°36′18.4″ LS dan 114°01′31.8″BT, berada di pesisir Samudra Hindia. Lokasi Pulau Merah ini berada di sebelah barat dari pantai rajegwesi (TN Meru Betiri), dan timur TN Alas Purwo. Pulau Merah dan sekitarnya merupakan kawasan lindung. Tujuan wisata ini memang masih baru, baru berkembang dalam empat tahun. Upaya pengembangan wisata Pulau Merah seyogyanya terintegrasi dengan kawasan konservasi TN Meru Betiri dan timur TN Alas Purwo.
Disebut pulau merah karena tanah di pulau ini berwarna merah. Di beberapa bagian yang permukaannya terkelupas, nampak tanahnya (subsoil) kuning memerah. Diduga tanahnya masuk kategori ordo ultisol atau oxisol, merupakan tanah yang berumur tua, atau mengalami oksidasi. Pulau ini kurang lebih seluas 4 ha dan berbukit setinggi sekitar 200m. Pulau ini berjarak sekitar 300 m dari garis pantai dalam keadaan pasang. Bila air surut, menuju pulau Merah, pengunjung dapat berjalan kaki. Sebenarnya daya tarik Pulau Merah bukan saja pada pulaunya, tetapi juga wilayah pantai, ombak dan pesisir di sekitarnya. Pantai landai dengan pasir putih yang bersih sepanjang 3 km memberikan pemandangan yang indah. Ombak pantai sebagaimana pantai selatan pulau Jawa, adalah ombak samudra yang sangat kuat dan tinggi, sangat bagus untuk surfing. Wisatawan asing biasa berkunjung di bulan-bulan Juli hingga September untuk surfing menikmati ombak di pantai pulau Merah ini.
Keunggulan Pulau merah.
1. Dengan ombak yang tidak terlalu keras, nampaknya Pantai Pulau Merah sangat layak untuk wisata keluarga. Anak-anak akan suka bermain pasir dan bermain air. Tapi saya tetap tidak menyarankan mandi di Pantai, karena Pantai ini termasuk Pantai Selatan yang kadang sekejab bisa menjadi pantai yang ganas. Agaknya untuk antisipasi, petugas rescue pun siap di pinggir pantai bila sewaktu-waktu harus menjalankan tugasnya.
2. Pantai Pulau Merah memanjang ke Timur dan Barat. Pasirnya putih bersih. Di arah Timur ada Gunung Tumpang Pitu. Konon kaya akan Emas. Ke arah Barat, Pantai Pulau Merah melengkung, dan di ujung sana kira-kira 3 kilometer bersatu dengan Pantai Teluk Pancer. Sungguh asyik berlama-lama duduk di pinggir pantai. Menikmati angin sepoi-sepoi dan alunan ombak yang datang silih berganti.
Kekurangan Pulau Merah.
1. Belum banyak pengunjung atau traveler yang mengetahui tempat ini, dan sejauh ini saya belum menemukan kekurangannya,
Sumber: http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/06/11/menikmati-surfing-di-pulau-merah-kuta-nya-banyuwangi-567898.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar